SuaraBogor.id - Ribuan rumah warga di Kabupaten Cianjur mengalami kerusakan cukup parah. Hal itu menyebabkan sejumlah orang melakukan pengungsian di berbagai posko.
Bahkan, sejumlah posko yang didirikan tidak bisa menampung korban gempa Cianjur, saat ini juga Mako Polres Cianjur dijadikan tempat pengungsian.
Tercatat sekitar 20 kepala keluarga mengungsi di tenda yang disediakan di lapangan depan Polres.
Warga yang mengungsi diutamakan untuk anak-anak, lansia, dan wanita. Sedangkan pemuda diimbau untuk siaga melakukan patroli di wilayah masing-masing untuk menjaga rumah warga tetap aman.
Menurut M Supardi, Ketua RT 03 RW 07, warganya mengungsi di dua lokasi, selain di Mako Polres Cianjur, juga ada di Masjid Jami' Desa Nagrak.
"Di masjid ada 20 KK, Mako Polres juga ada sekitar 20 KK yang mengungsi," katanya.
Menurut dia, warga memilih mengungsi karena kondisi rumahnya yang rusak. Selain itu, sesuai imbauan BMKG yang menyatakan masih ada 25 gempa susulan yang masih terjadi.
Kerusakan akibat gempa juga dialami Mako Polres Cianjur, bangunan retak terpantau di ruang Sat Intelkam termasuk gedung utama. Kerusakan cukup banyak pada genteng dan plafon bangunan.
Pecahan genteng yang jatuh masih terlihat di pinggir-pinggir bangunan di Mako Polres Cianjur, sesekali Wakapolres Cianjue Silfia Sukma Rosa mengingatkan tim Divisi Humas Polri yang tiba untuk berkoordinasi, agar tidak mendekati sisi bangunan.
Menurut Kabaglog Polres Cianjur Kompol Rusmadi kerusakan dialami Mako Polres Cianjur bila dipersentasekan hampir 80 persen, utamanya atap dan dinding yang rentak.
"Ada beberapa dinding yang retak, dan kerusakan paling banyak bagian atap," katanya.
Baca Juga:Gubernur Jabar Persilahkan Relawan Bantu Korban Gempa Cianjur, Tapi Harus Ini Dulu
Selain tenda pengungsian, di Mako Polres juga telah berdiri mobil dapur umum Brimob, serta truk bermuatan logistik bagi korban gempa.
Setiap Polres yang ada di wilayah Jawa Barat juga dikerahkan, seperti personel dari Polres Subang dan Polres Ciamis tampak bersiaga di Mako Polres Cianjur.
Tim Divisi Humas Polri tiba di Cianjur sekitar pukul 01.30 WIB, langsung menuju Polres Cianjur untuk mengkoordinasikan penyaluran bantuan Kapolri yang rencananya akan disalurkan besok pagi kepada warga yang tertimpa musibah.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi yang melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin pukul 13.21 WIB berkekuatan magnitudo 5,6. Gempa bumi itu terjadi di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Update Korban Gempa Cianjur: 162 Meninggal Dunia, 326 Luka-luka
Update korban gempa Cianjur kembali bertambah. Kali ini ada 162 meninggal dunia di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Informasi penambahan jiwa itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga:Update Korban Gempa Cianjur: 162 Meninggal Dunia, 326 Luka-luka
Menurutnya data tersebut diterima berdasarkan call center Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Adapun para korban kini sudah dalam penanganan sejumlah rumah sakit yang ada di Cianjur.
"Mohon izin menyampaikan berita buruk, 162 yang meninggal dunia, 326 luka-luka, mayoritas patah tulang dan berhubungan luka karena tertimpa atau kena benda tajam," kata Ridwan Kamil, mengutip dari Antara.