Gelombang Tinggi Mengamuk, 40 Perahu Nelayan di Cianjur Hancur

40 perahu rusak berat bahkan hancur dihantam gelombang, sehingga pihaknya masih melakukan pendataan guna memberikan bantuan.

Andi Ahmad S
Rabu, 13 Maret 2024 | 21:55 WIB
Gelombang Tinggi Mengamuk, 40 Perahu Nelayan di Cianjur Hancur
Ilustrasi Gelombang Tinggi Mengamuk, 40 Perahu Nelayan di Cianjur Hancur. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/pras)

SuaraBogor.id - Gelombang tinggi di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, lantaran cuaca buruk beberapa hari terakhir melanda wilayah tersebut.

Akibat gelombang tinggi tersebut menyebabkan 40 perahu nelayan di Pantai Jayanti rusak dan saat ini para nelayan tengah berharap adanya bantuan.

Kepala DPKHP Cianjur Aris Haryanto, mengatakan informasi yang diterima dari UPTD DPKHP Kecamatan Cidaun sekitar 40 perahu rusak berat bahkan hancur dihantam gelombang, sehingga pihaknya masih melakukan pendataan guna memberikan bantuan.

"Data sementara dari 40 perahu yang rusak, 20 di antaranya rusak berat bahkan ada yang pecah, sehingga nelayan hanya bisa pasrah sambil menunggu cuaca normal untuk mendaratkan perahunya," kata Aris.

Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Untuk Wilayah Cianjur dan Sukabumi Hari Ini 13 Maret 2024

Pihaknya segera mengirim bantuan logistik guna meringankan beban nelayan di pantai selatan khususnya di Pantai Jayanti, dimana terdapat puluhan perahu nelayan rusak dihantam gelombang tinggi yang sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.

Setelah pendataan tuntas, pihaknya akan mengajukan bantuan perahu untuk nelayan seperti yang sudah dilakukan di Pantai Agrabinta beberapa waktu lalu, sehingga nelayan dapat kembali beraktivitas setelah mendapat perahu dan mesinnya.

"Kami ajukan agar nelayan di pantai selatan yang perahunya rusak mendapat bantuan perahu kembali agar mereka tetap dapat beraktivitas menafkahi keluarganya. kami juga mengajukan bantuan perahu ke provinsi dan pusat," katanya.

Seiring masih tingginya curah hujan disertai gelombang tinggi melanda pantai selatan Cianjur, pihaknya meminta nelayan mematuhi arahan BMKG yang melarang nelayan untuk melaut selama gelombang tinggi yang akan terjadi puncaknya pada bulan Maret.

"Kami juga meminta kelompok nelayan selama cuaca ekstrem melakukan piket guna memantau kondisi perairan di sekitar pelabuhan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan termasuk bencana alam seperti banjir rob," katanya.

Baca Juga:Jadwal Imsak Untuk Wilayah Cianjur dan Sukabumi 13 Maret 2024

Sementara nelayan di Pantai Jayanti, mengatakan akibat cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi membuat sejumlah nelayan kehilangan perahunya yang terbawa gelombang ke tengah lautan, dan puluhan perahu rusak akibat saling hantam di dalam dermaga.

"Kalau hitungan sementara sekitar 40 perahu rusak, setengahnya rusak berat dan pecah. Harapan kami bantuan pemerintah dapat segera diberikan karena selama ini nelayan jarang mendapat perhatian, kalau bisa perahu dan mesinnya," kata nelayan di Pantai Jayanti Rohyani (37). [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini