UI Cari Rektor Baru, Proses Seleksi Ketat Hingga Libatkan KPK dan PPATK

Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Rektor (P3CR) Universitas Indonesia (UI) Prof Sigit Pranowo Hadiwardoyo.

Andi Ahmad S
Minggu, 11 Agustus 2024 | 10:14 WIB
UI Cari Rektor Baru, Proses Seleksi Ketat Hingga Libatkan KPK dan PPATK
Gedung Universitas Indonesia (Dokumentasi ui.ac.id)

SuaraBogor.id - Universitas Indonesia (UI) saat ini tengah mencari rektor baru, dalam penjaringan para bakal calon pun ternyata sangat ketat, dikarenakan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Rektor (P3CR) Universitas Indonesia (UI) Prof Sigit Pranowo Hadiwardoyo.

“Apabila terdapat laporan dari masyarakat bahwa dari salah seorang calon adalah seorang koruptor, maka P3CR UI akan melakukan pemeriksaan dan bekerja sama dengan KPK dan PPATK, ataupun lembaga terkait lainnya,” kata Prof Sigit, dilansir dari Antara, Minggu (11/08/2024).

Ia berharap proses pemilihan calon Rektor UI menjadi contoh dan panutan bagi perguruan tinggi lainnya.

Baca Juga:Pegawai KPK Gadungan Ancam ASN Bogor Pakai Surat Panggilan Saat OTT Ade Yasin

Guna memberi kesempatan lebih luas bagi publik, lanjutnya, batas waktu pendaftaran telah diperpanjang hingga Sabtu 10 Agustus 2024.

Sementara itu Sekretaris Panitia Khusus Pemilihan Rektor (Pansus Pilrek) Majelis Wali Amanat (MWA) UI Tikka Anggraeni mengatakan proses pencarian dan identifikasi calon rektor yang potensial untuk memimpin UI lima tahun ke depan terdapat beberapa tahapan.

“Ada pansus yang bertugas untuk membuat kebijakan umum UI lima tahun ke depan. Kebijakan ini dapat menjadi model bagi para calon rektor dalam membuat makalah, program, dan visi misi. Kemudian ada pansus yang bertugas untuk menilai rektor yang sekarang serta evaluasi kinerja, dan yang terakhir adalah Pansus Pilrek,” ujar Tikka.

Ia menambahkan Pansus Pilrek UI terdiri dari tujuh orang, dari unsur dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan masyarakat.

“Dalam proses pemilihan calon rektor baru tentu tidak bisa sembarangan, sehingga kami diamanahkan dalam peraturan MWA bahwa kami dapat membentuk tim P3CR, yang membantu untuk menjaring dan menyaring dalam mencari calon rektor yang potensial,” kata Tikka.

Baca Juga:Pagawai KPK Gadungan Peras Pejabat Pemkab Bogor Diperiksa Polisi

Dalam proses sosialisasi pemilihan calon rektor menyampaikan bahwa P3CR telah berkunjung ke masing-masing fakultas, mengadakan konferensi pers hingga webinar. Dalam sosialisasi tersebut P3CR tidak hanya menjaring dan menyaring calon rektor, tetapi juga menampung aspirasi dan masukan dari fakultas ataupun eksternal.

Hal ini juga nantinya akan menjadi pertimbangan MWA dan juga calon rektor terpilih.

Tikka menjelaskan Pansus Pilrek akan menyaring seluruh pendaftar menjadi 20 bakal calon rektor, yang disaring lagi hingga terpilih 7 calon rektor. “Dari 20 ke 7 ini ada beberapa asesmen," ucapnya.

Pertama, kata dia, menggunakan lembaga asesmen profesional untuk menilai kepemimpinan, kepribadian, dan lain sebagainya. Lalu, meminta 20 calon rektor untuk presentasi di depan organ-organ UI yaitu MWA, Senat Akademik (SA), dan Dewan Guru Besar (DGB).

Rangkuman dari hasil presentasi dan hasil asesmen dari Lembaga profesional tersebut, lanjutnya, akan menjadi modal MWA untuk menyaring hingga tujuh kandidat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini