Polisi Cegah Praktik Joki di Puncak Bogor, Liburan Jadi Lebih Aman dan Nyaman

Menurut dia, joki jalur alternatif yang kerap masuk ke antrean kendaraan di Exit Tol Puncak juga menghambat mobil wisatawan

Andi Ahmad S
Minggu, 26 Januari 2025 | 18:52 WIB
Polisi Cegah Praktik Joki di Puncak Bogor, Liburan Jadi Lebih Aman dan Nyaman
Jalur Puncak Bogor di Simpang Gadok mengalami kepadatan pada Sabtu (1/5/2024). [ANTARA/M Fikri Setia]

SuaraBogor.id - Untuk mengantisipasi adanya joki di jalur alternatif Puncak Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Polres Bogor membentuk satgas khusus.

Kasatlantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama di Simpang Gadog mengatakan, satgas itu dibentuk agar mereka tidak melakukan "tembak harga" kepada wisatawan selama liburan Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025.

"Untuk joki itu kami sudah membuat satgas untuk mengantisipasi dimana satgas akan berpatroli setiap jamnya, baik di tol yang suka memberhentikan kendaraan itu," katanya.

Menurut dia, joki jalur alternatif yang kerap masuk ke antrean kendaraan di Exit Tol Puncak juga menghambat mobil wisatawan saat hendak masuk ke jalur Puncak, yang berdampak pada menambah panjang antrean kendaraan.

Baca Juga:7.000 Kendaraan Masuk ke Puncak Bogor di Hari Pertama Libur Panjang Imlek

"Yang di jalur alternatif patroli, baik dari polsek maupun satlantas, untuk mengantisipasi adanya joki-joki yang membawa wisatawan yang ke atas dengan menembak harga," ujarnya.

Selama liburan Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025, pihaknya juga memberlakukan rekayasa lalu lintas di jalur wisata Puncak sejak Jumat (24/1) hingga Rabu (29/1).

Rekayasa lalin untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan itu, kata dia, berupa sistem ganjil genap kendaraan serta sistem satu arah atau one way secara situasional.

"One way tetap bersifat situasional. Bilamana memang dari arah Jakarta menuju Puncak ramai, kami laksanakan one way menuju ke atas. Biasanya yang akan berangkat naik ke atas pagi hari, siang hari kembali ke rumah masing-masing," kata AKP Rizky.

Puncak kepadatan kendaraan di jalur sepanjang 22 kilometer ini diprediksi bakal terjadi di akhir pekan ini dan pada hari Rabu (29/1).

Baca Juga:KADIN Kabupaten Bogor Punya Ketua Baru, Sintha Dec Checawaty Resmi Dilengserkan

"Puncaknya itu pada hari Rabu untuk turun. Yang diantisipasi adalah pada hari Sabtu dan Minggu yang naik ke atas," ujarnya.

AKP Rizky mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan 350 petugas gabungan untuk berjaga di jalur wisata Puncak Bogor.

Bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Kabupaten Bogor, khususnya kawasan Puncak Bogor, dia mengimbau kepada mereka untuk menjaga kesehatan tubuh dan kendaraannya.

Untuk di jalur Puncak, selama liburan panjang ini, pihaknya membuat posko bantuan di titik tertentu.

"Silakan didatangi jika memerlukan bantuan anggota. Kami siap melaksanakan tugas dan siap membantu masyarakat," kata AKP Rizky.

7.000 Kendaraan Masuk ke Puncak Bogor

Satlantas Polres Bogor bersama stakeholder lainnya melakukan pengamanan bersama di hari pertama libur panjang Imlek 2025 pada Sabtu 25 Januari 2025.

Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama memaparkan, sudah sebanyak 7.000 kendaraan masuk kawasan Puncak, Cisarua Bogor hingga pukul 09:00 WIB pagi ini.

"Untuk pagi ini teroantau untuk kendaraan yang naik ke arah puncak dari pukul 00.00 sampai dengan sekarang itu kurang lebih 7.000 kendaraan yang termonitor untuk naik ke jalur Puncak," kata dia.

Ia menyebut, pihak kepolisian memperlakukan sistem satu arah atau oneway dari arah Jakarta menuju Puncak. AKP Rizky mengaku, pemberlakuan Oneway itu diperkirakan bisa sampai siang hari.

"Untuk saat ini jalur Puncak sedang dilaksanakan oneway satu arah dari arah Jakarta menuju Puncak, dilakukan karena untuk mengakomodir seluruh kendaraan yang ingin berwisata ke puncak sampai dengan mungkin nanti siang kita laksanakan," jelas dia.

Menurutnya, kemacetan mulai terjadi di sejumlah titik jalur Puncak, diantaranya wilayah Megamendung dan Pasir Muncang, Cisarua.

"Ada beberapa hambatan salah satunya di Pasir muncang, kemudian di Negamendung memang ada beberapa hambatan karena salah satunya faktornya asalah bottle neck dan orang yang nyebrang," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini