Motor jenis bebek dan skuter otomatis jadi pilihan utama karena hemat, tangguh, dan mudah dirawat.
Kebutuhan mobilitas tinggi dan biaya operasional rendah menjadi pertimbangan konsumen memilih jenis motor tersebut.
Selain itu, tren positif penjualan motor juga turut didukung oleh kebijakan pemerintah melalui bantuan sosial.
Pada Juni 2025, pemerintah mengeluarkan lima bantuan sosial yang berdampak langsung ke daya beli masyarakat.
Baca Juga:Rekomendasi Motor Bekas Harga di Bawah Rp10 Juta untuk Pelajar SMA: Irit BBM dan Pajak Ringan
Bantuan ini membuat masyarakat punya tambahan dana yang bisa digunakan untuk membeli kendaraan bermotor.
Dengan daya beli meningkat, permintaan kendaraan roda dua juga ikut tumbuh secara signifikan di pasar nasional.
Motor masih jadi solusi mobilitas utama masyarakat, terutama di daerah dengan akses transportasi publik terbatas.
Banyak masyarakat membeli motor untuk digunakan sebagai alat usaha atau kendaraan antar jemput keluarga.
Hal ini menunjukkan bahwa sepeda motor tetap menjadi aset penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat kecil.
Baca Juga:Anti Macet, Anti Boros! Rekomendasi Motor Matic Bekas Harga di Bawah Rp10 Juta
Distribusi bantuan sosial diyakini ikut menggerakkan roda perekonomian secara menyeluruh di sektor informal.
Program pemerintah itu juga memberikan efek berantai bagi sektor otomotif dan industri pendukung lainnya.
Meski begitu, AISI mengingatkan pentingnya sinergi semua pihak menjaga kestabilan ekonomi masyarakat.
Stabilitas ekonomi dianggap penting untuk menjaga keberlanjutan daya beli masyarakat ke depan.
Kondisi ekonomi yang stabil akan menjaga permintaan sepeda motor tetap berada di jalur positif.
AISI menyebut, tantangan ke depan termasuk harga bahan baku dan logistik yang bisa memengaruhi produksi.