Fahri Hamzah Titipkan Kota Solo ke Gibran

Politisi Fahri Hamzah baru-baru ini mendapatkan perhatian dari banyak orang. Sebab, pada kali ini dirinya berbincang dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Andi Ahmad S
Minggu, 28 Maret 2021 | 09:30 WIB
Fahri Hamzah Titipkan Kota Solo ke Gibran
Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah saat bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung, Sabtu (27/3/2021). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraBogor.id - Politisi Fahri Hamzah baru-baru ini mendapatkan perhatian dari banyak orang. Sebab, pada kali ini dirinya berbincang dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Fahri menyelamati putra Presiden Jokowi itu untuk mengabdi pada rakyat Solo. Mengiringi ucapan selamat itu, Fahri merangkainya dalam sebuah puisi gitu lho Sobat Hopers.

Fahri Hamzah berkunjung ke Surakarta dan bertemu ngobrol bincang santai dengan Gibran.

Fahri kemudian mengunggah foto-foto pertemuannya dengan putra Jokowi itu di akun media sosialnya gitu.

Baca Juga:Jokowi Dikritik Habis-habisan, Kaesang Justru Ngefans Fahri Hamzah

Dia menuliskan puisi yang mengandung harapan kepada Gibran dalam memimpin Kota Solo. Fahri mengidamkan Kota Solo sebagai kota yang damai saling bergotong-royong antar warganya.

Berikut ini puisinya:

Solo, tempat kita menitipkan sebagian kenangan,

Rintik hujan yang mencipta kerinduan antara kau dan aku.

Surakarta, jiwa jawa,

Baca Juga:Sering Kritik Jokowi, Fahri Hamzah Mendadak Sowan ke Gibran

Dan mendung orang2 mencari jalan untuk saling meringankan beban, untuk saling berkasih sayang.

Aku titipkan kota ini kepadamu Gibran. Selamat Bekerja!

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah beberapa bulan lalu mengatakan, dukungan Partai Gelora kapada anak dan menantu Jokowi, bukan berarti melanggengkan ‘dinasti politik’ kekuasaan.

Sebab, dalam terminologi negara demokrasi, dinasti politik tidak ada karena semua dipilih melalui prosesi politik, bukan warisan kekuasaan secara turun-temurun.

“Dalam negara demokrasi tidak akan terjadi dinasti politik, sebab kekuasaan demokratis tidak diwariskan melalui darah secara turun temurun. Tapi dia dipilih melalui prosesi politik, orang yang masuk prosesi politik itu, belum tentu menang dan belum tentu juga kalah,” kata Fahri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini