Menkes Budi Gunadi Bilang Waspada Varian Covid-19 Baru Bernama AY.4.2

Virus tersebut muncul di Inggris dan mengakibatkan lonjakan kasus positif yang tinggi sejak Juli sampai Oktober 2021.

Lebrina Uneputty
Rabu, 03 November 2021 | 15:07 WIB
Menkes Budi Gunadi Bilang Waspada Varian Covid-19 Baru Bernama AY.4.2
ilustrasi vaksinasi Covid-19. [Envato]

“Kami akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing karena di situlah risiko terbesar dari penyebaran. Selain kasus konfirmasi, seluruh kontak erat harus dilakukan testingnya.”

“Jadi protokol 3T-nya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga terus memastikan percepatan program vaksinasi nasional, terutama bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) yang memiliki risiko tinggi jika terpapar Covid-19.

Seperti Apa Karakteristik Covid-19 Varian AY.4.2?
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menyampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (28/10/2021) dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB.

Varian ini bukanlah varian baru dan penelitian terkait varian ini masih berlangsung, sehingga masyarakat tidak perlu panik.

Covid-19 varian AY.4.2 adalah varian Delta yang mengalami perubahan atau mutasi tambahan. Bahkan, varian A.Y ini memiliki beberapa jenis yaitu dari AY.1 hingga AY.28.

Wiku menegaskan, saat ini belum bisa diambil kesimpulan terkait karakteristik khusus yang dimiliki varian tersebut.

“Oleh karena itu, kita belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi karena studi terkait hal tersebut masih berlangsung,” tegasnya.

Pemerintah hingga kini memaksimalkan strategi yang sudah ditetapkan, yaitu:

  • Karantina perjalanan
  • Melakukan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak)
  • Menerapkan 3T (Tracing, Testing, Treatment)
  • Menggencarkan vaksinasi nasional

Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan masuknya semua jenis varian Covid-19 yang baru, sekaligus meminimalisir pembentukan mutasi baru di dalam negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini