Husin Shihab Sebut Masyarakat Dayak Kalimantan Menolak Permintaan Maaf Edy Mulyadi

Dia mendesak pihak kepolisian segera meringkus mantan caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Andi Ahmad S
Selasa, 25 Januari 2022 | 19:47 WIB
Husin Shihab Sebut Masyarakat Dayak Kalimantan Menolak Permintaan Maaf Edy Mulyadi
Husin Shihab

SuaraBogor.id - Ketua Cyber Indonesia, Husin Shihab ikut menanggapi soal pernyataan Edy Mulyadi yang dinilai telah melakukan penghinaan terhadap masyarakat Kalimantan, soal ibu kota baru tempat jin buang anak.

Menurut Husin Shihab, pernyataan jurnalis senior itu sangat berbahaya, dan bisa mengancam perpecahan antar suku.

Dia mendesak pihak kepolisian segera meringkus mantan caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Sebab jika tidak dirinya khawatir bakal terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebab saat ini gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat Kalimantan terus bergulir.

Baca Juga:Edi Mulyadi Dilaporkan ke Polda Jatim Buntut Dugaan Menghina Prabowo Subianto

"Aksi damai digelar agar polisi segera menangkap Edy Mulyadi. Saya khawatir ada apa-apa kalau sampai EM Dkk gak segera ditindak. @DivHumas_Polri @CCICPolri," kata Husin Shihab di akun twitternya Selasa (25/1/2022).

Edy Mulyadi sendiri diketahui telah meminta maaf secara terbuka kepada pihak - pihak yang tersinggung atas ucapannya tersebut.

Kendati demikian Husin Shihab menegaskan, banyak kalangan masyarakat Kalimantan tidak sudi menerima permintaan maaf tersebut.

"Masyarakat Dayak Kalimantan menolak permintaan maaf Edy Mulyadi. Mereka tetap menjauhkan hukuman adat dan hukuman positif," tukasnya

Sementara itu, Ketua Umum Persekutuan Dayak, Syahari Jaang menilai permintaan maaf Edy justru membuat warga Borneo semakin kesal.

Baca Juga:Tak Mau Kalah, Gubernur Kalbar Sutarmidji Sebut Kalimantan Lebih Bagus

Pasalnya dalam video permintaan maafnya Edy terlihat santai bahkan beberapa kali dia tampak senyum dan tertawa dalam sesi permintaan maaf itu.

Sikap Edy itu dinilai dinilai kurang menaruh simpati kepada masyarakat Kalimantan, dia juga dinilai tidak sungguh-sungguh meminta maaf atas pernyataan yang menyebut Kalimantan sebagai lokasi tempat jin membuang anak.

“Setelah menghina orang, setelah menghujat orang, baru dengan sederhananya sambil senyum sambil ketawa minta maaf setelah itu dianggap selesai,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak