SuaraBogor.id - Korps Bhayangkara baru-baru ini menjadi sorotan kembali usai kasus polisi tembak polisi, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia di Rusun Polri Cikeas, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Untuk diketahui, pada peristiwa polisi tembak polisi Minggu 23 Juli 2023 lalu tersebut menyebabkan satu orang meniggal dunia yakni Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (Bripda IDF).
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan mengatakan bahwa kedatangan keluarga korban ke Mako Polres Bogor bukan untuk gelar perkara melainkan untuk penjelasan lebih lanjut terhadap keluarga korban.
“Hari ini kita tidak melakukan gelar perkara terkait peristiwanya namun hari ini kita lebih berfokus bagaimana kita memberitahukan fakta yang terjadi selama peristiwa akibat kelalaian dari tersangka ini kepada pihak keluarga supaya kita transparan dalam penyidikan dan seluruh peristiwa terjadi,” kata Surawan di Mako Polres Bogor kepada wartawan.
Baca Juga:Sering Pakai Sabu Untuk Semangat Kerja, Ibu RW di Bogor Diringkus Polisi
Surawan menjelaskan bahwa ada beberapa penjelasan yang diinformasikan kepada pihak keluarga namun hal tersebut masih belum bisa dibuka secara umum.
“Fakta-fakta bagaimana kejadian, dari mulai para tersangka maupun saksi berkumpul di kamar kemudian sampai korban datang ke kamar,” ujarnya.
“Kemudian tersangka akan ditangkap oleh rekan rekannya karena akan melarikan diri. Tersangka sempat mau lari keluar asrama tapi sempat diamankan oleh rekan- rekan,” tambahnya.
Surawan juga membeberkan bahwa dari kejadian tersebut tim penyidik tidak menemukan unsur perencanaan dari aksi penembakan tersebut.
“Dari fakta yang ada ini adalah kelalaian yang dilakukan tersangka sehingga menyebabkan senjata meletus dan mengenai rekannya sendiri,” ujarnya.
Baca Juga:Viral Pedagang Baju di Bogor Dipenjara Usai Kritik Spanduk Majelis Taklim
Hingga saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap dua orang yang sebelumnya telah ditetapkan menjadi tersangka dengan peran masing-masing sebagai pelaku pemilik senjata dan pelaku penembakan.
Sementara itu, Pandi (ayah Bripda IDF) mengucapkan terimakasih usai melakukan pertemuan oleh pihak penyelidikan di Mako Polres Bogor.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Bogor yang tadi telah menjelaskan hasil yang telah kami dan tim kuasa hukum mendengarkan semuanya. Saya sebagai orang tua mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya, terutama kepada Pak Kapolres dan tim,” singkatnya.