Biadab! Tak Hanya Bunuh Pacar, Alung Pakai Identitas Fitria Wulandari Untuk Pinjam Uang ke Bank

Kali ini terungkap fakta baru, bahwa tersangka Alung tidak hanya membunuh pacaranya saja, melainkan turut memakai identitas korban untuk meminjam uang ke bank.

Andi Ahmad S
Minggu, 21 Januari 2024 | 13:31 WIB
Biadab! Tak Hanya Bunuh Pacar, Alung Pakai Identitas Fitria Wulandari Untuk Pinjam Uang ke Bank
Sosok Rahmat Agil alias Alung, pembunuh gadis di Bogor. (TikTok)

SuaraBogor.id - Biadab, mungkin kata itu sangat cocok ditunjukkan kepada Alung, yang merupakan tersangka pembunuhan Fitria Wulandari.

Kali ini terungkap fakta baru, bahwa tersangka Alung tidak hanya membunuh pacaranya saja, melainkan turut memakai identitas korban untuk meminjam uang ke bank.

Hal itu diungkapkan ayah korban Fitria. Iwan Irawan mengaku kepada wartawan bahwa Alung menggunakan data anaknya untuk pinjam uang ke bank.

Iwan juga berujar, meski keluarga Alung sudah minta maaf kepadanya, namun hal itu kata dia tidak cukup, lantaran anaknya tewas di tangan pacar Fitria sendiri.

Baca Juga:Pesan Pelaku ke Ibu Setelah Bunuh Mahasiswi di Depok: Bu Saya Pamit, Bakal Pergi Jauh

"Keluarga memang sudah minta maaf, cuma itu," katanya kepada wartawan, dikutip Minggu (21/1/2024).

Menurut dia, Alung meminjam uang ke bank menggunakan nama anaknya sebesar Rp7 juta.

Ayah dari Fitria ini mengaku, bahwa Alung sudah beberapa kali meminjam uang atas nama anaknya.

"Utang anak saya itu ke Bank Mandiri, nah saat ini masih ada sisa yang belum dilunasi tersangka.

Saat ini, Iwan berharap kepada keluarga Alung agar bisa segera melunasi utang tersebut.

Baca Juga:Mahasiswi Depok Ditemukan Tewas Oleh Ibu Pelaku di Rumah Kontrakan, Ternyata Dibunuh Pacar Sendiri

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengungkapkan kronologi awal mula terjadinya pembunuhan terhadap Fitria Wulandari (21), yang dilakukan pacarnya sendiri bernama Rahmat Agil alias Alung.

Awalnya, tersangka ini baru saja bebas dari penjara usai menjalani penahanan di Polsek Bogor Barat pada Senin, 27 November 2023 lalu.

Di mana, penahanan sendiri terjadi karena Rahmat Agil alias Alung melakukan kasus penganiayaan terhadap pria lain, yang diketahui mendekati pacarnya itu.

Kemudian, tiga hari berselang, tepatnya pada Kamis 30 November 2023, pelaku ini bertemu dengan korban di wilayah Malabar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

"Malam jumat saat korban bersama dengan teman-temannya, dijemput lah oleh tersangka ini," kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso dalam pres rilis, Selasa 5 Desember 2023.

"Kemudian tersangka dan korban jalan lanjut menuju ke RedDoorz Pondok Nirmala di Kedung Badak, Tanah Sareal. Kemudian melakukan hubungan badan," sambung dia.

Setelah melakukan hubungan badan, sekitar pukul 01:00 WIB dini hari pada Jumat 1 Desember 2023, tersangka menyampaikan ke korban untuk mengakhiri hubungan. Namun, korban menolak hingga berteriak.

"Karena korban berteriak, kemudian dari si tersangka membekap mulut korban, menutup jalan nafas hidung dan mulutnya selama 5 menit," ucap dia.

"Kemudian menekan di bagian leher, sehingga korban kehabisan nafas dan lemas," lanjut Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Setelah korban tak sadarkan diri, pelaku kemudian menidurkan pacarnya ini di tempat tidur. Sementara, Rahmat Agil alias Alung sempat ikut tidur di samping korban yang sudah lemas.

"Jam 4 dini hari tersangka ini bangun. Kemudian melihat korban masih dalam kondisi lemas, dan diperkirakan meninggal dunia," ungkap dia.

Selanjutnya, pelaku keluar dari penginapan dan meninggalkan korban seorang diri. Di mana, Rahmat Agil alias Alung ini mencoba mencari bantuan dari rekannya.

"Si tersangka keluar dari hotel kemudian pergi menemui temannya, kemudian mengatakan 'tolong saya'. Akhirnya si temannya tersebut bersama tersangka datang ke hotel," kata dia.

Sesampainya di Pondok Nirmala kamar nomor 33, rekan pelaku ini kaget melihat kondisi korban sudah terlentang di atas kasur, dengan darah yang berceceran di sprei.

"Awalnya kondisi gelap, kemudian ketika dinyalakan lampunya terkejut dengan kondisi korban yang terlentang, kemudian darah di sprei, ditanya ini karena apa? Dijawab tersangka karena kecelakaan," beber Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

"(Kata rekan pelaku) Kalau begitu beritahu orangtuanya atau dibawa ke rumah sakit. Tapi si tersangka bilang biar kita bawa ke orangtuanya dulu," lanjut dia.

Setelah itu, pelaku bersama rekannya ini mencoba membawa korban ke rumah orang tuanya. Di mana, korban dibawa dengan menggunakan sepeda motor berbonceng tiga.

"Dipakaikan jaket oleh si temannya tersebut, pada saat dipakaikan jaket, temannya merasakan sudah dingin dan kaku (kondisi korban)," imbuh dia.

"Kemudian dibonceng di motor bertiga dari si tersangka di depan, kemudian korban di tengah dan temannya di belakang," lanjut Kapolresta Bogor Kota.

Di tengah perjalanan menuju rumah orang tua korban, pelaku tiba-tiba mengurungkan niatnya karena alasan takut. Sehingga, ia membawa korban ke ruko yang ada di kawasan Brajamustika, di mana ia bekerja.

"Sudah dibawa, tapi sesampainya di mulut gang dari rumah orangtua si korban, si tersangka takut dan mengurungkan niatnya," ucap dia.

"Kemudian korban dimasukan ke dalam ruko tersebut si lantai 2, diletakan di atas meja, itu sudah masuk di Jumat pagi hari sekitar jam 9," sambung Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso dikutip dari Metropolitan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini