SuaraBogor.id - Sebanyak 3.978 saksi dikerahkan pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Bogor, nomor 02, Atang Trisnanto dan Annida Allivia untuk mengawal pelaksanaan Pilkada 2024.
Para saksi ini tergabung dalam Jabar Putih Kota Bogor, yang dikenal sebagai ujung tombak pengamanan proses pemilihan.
Tidak hanya sekadar mengawasi pencoblosan di 1.530 TPS, para saksi yang merupakan relawan juga bertugas menjaga integritas proses dari tahap persiapan, hari pemilihan, hingga pasca-penghitungan suara.
Ketua Satgas Jabar Putih Kota Bogor, Adityawarman Adil, mengungkapkan bahwa ribuan relawan ini terbagi dalam peran strategis, yakni saksi, penanggung jawab saksi (PJ), dan koordinator saksi (korsak).
Baca Juga:Presiden Prabowo Bakal Mencoblos di TPS 08 Desa Bojongkoneng Bogor
“Relawan kami tidak hanya duduk di TPS, tetapi juga memastikan proses berlangsung sesuai prinsip luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan jurdil (jujur, adil),” jelas Adit.
Menurutnya, kehadiran mereka adalah upaya kolektif untuk menciptakan Pilkada yang bersih dan jauh dari kecurangan. Dukungan ini datang dari semangat warga yang ingin melihat perubahan nyata di Kota Bogor.
Namun, perjuangan tim Atang-Annida bukan tanpa hambatan. Selama masa kampanye, tim menghadapi serangan berupa perusakan alat peraga kampanye (APK) dan penyebaran hoaks yang menyudutkan pasangan calon ini.
“Kami tetap tabah menghadapi sabotase ini. Relawan terus bekerja, bukan hanya mengawasi jalannya pemilu, tetapi juga menangkal informasi yang tidak benar di lapangan,” kata Adit.
Ia juga menegaskan dukungan tim Jabar Putih kepada Bawaslu dalam memberantas hoaks dan mencegah provokasi.
Baca Juga:Pemkab Bogor dan Bawaslu Copot APK Selama Masa Tenang
Keberadaan relawan Jabar Putih tidak berhenti di hari pencoblosan. Mereka juga akan aktif dalam mengawasi penghitungan suara untuk memastikan hasil sesuai dengan apa yang telah dipilih rakyat.
“Kami ingin memastikan setiap suara dihitung dengan benar. Relawan akan berjaga sampai titik akhir,” tambah Adit.
Adit juga menyerukan kepada semua pihak untuk menjaga kondusivitas selama masa tenang. Menurutnya, ketenangan adalah kunci agar masyarakat bisa memilih dengan hati yang damai.
“Pendukung kami harus tetap tenang dan tidak terpancing. Untuk timses paslon lain, mari bertanding secara positif. Kita tidak perlu terlibat dalam hal yang merugikan demokrasi,” katanya.