Simulasi: Kecelakaan Beruntun di Bogor, Basarnas Latih Penyelamat Hadapi Puluhan Korban Terjepit

Seluruh skenario disusun menyerupai kejadian nyata guna mengasah keterampilan 40 personel SAR dari berbagai kantor di Indonesia.

Andi Ahmad S
Jum'at, 23 Mei 2025 | 09:37 WIB
Simulasi: Kecelakaan Beruntun di Bogor, Basarnas Latih Penyelamat Hadapi Puluhan Korban Terjepit
Petugas Basarnas melaksanakan simulasi kecelakaan karambol sebagai puncak pelatihan lanjutan Vehicle Accident Rescue (VAR) di Jalan Raya Cariu-Jonggol KM 72, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/5/2025). ANTARA/HO-Basarnas

SuaraBogor.id - Sejumlah korban hingga puluhan orang terjepit akibat kecelakaan. Namun hal itu bukan fakta nyata melainkan simulasi yang dilakukan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Saat ini Basarnas menggelar simulasi kecelakaan karambol atau beruntun sebagai puncak pelatihan lanjutan Vehicle Accident Rescue (VAR) di Jalan Raya Cariu-Jonggol KM 72, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 22 Mei 2025 kemarin.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Pencarian dan Pertolongan (BPSDMPP) Basarnas, Heru Suhartanto, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas teknis penyelamatan kecelakaan lalu lintas bagi seluruh anggota Basarnas.

Simulasi tersebut menggambarkan kecelakaan beruntun yang melibatkan enam mobil dan satu sepeda motor dengan dampak parah, termasuk kendaraan yang ringsek, korban terjepit dan sepeda motor terbakar.

Baca Juga:Heboh Plat Putih Mobil Dinas Bogor, Kepala Bappenda: Untuk Pengawasan Wajib Pajak Rahasia

Seluruh skenario disusun menyerupai kejadian nyata guna mengasah keterampilan 40 personel SAR dari berbagai kantor yang ada di Indonesia.

Dalam skenario, satu truk tampak ringsek di bagian depan dengan sopir terjepit dashboard. Dua minibus di depannya bertumpuk, menjepit sopir di dalam bodi mobil. Di belakangnya, sebuah sepeda motor tertimpa minibus yang terbalik, sementara pengendaranya mengalami luka parah.

Selain itu, dua sedan juga terlibat, satu dalam posisi terbalik dan satu lagi dengan pengemudi terkunci dan tidak sadarkan diri. Tim SAR yang berada di lokasi pelatihan segera diterjunkan lengkap dengan peralatan ekstrikasi dan medis.

"Pelatihan ini memberikan pemahaman menyeluruh terkait penanganan korban kecelakaan kendaraan, termasuk risiko khusus pada mobil listrik dan transportasi lain," kata Heru.

Menurut Heru, simulasi ini merupakan bagian dari pelatihan lanjutan selama 21 hari yang diikuti oleh personel dari 40 Kantor SAR. Sehari sebelumnya, peserta juga mendapatkan pelatihan teknis mengenai struktur kendaraan listrik di PT Astra International Tbk dan sistem perkeretaapian di PT KAI Depo I Cipinang, Jakarta.

Baca Juga:Sinergi Pendidikan dan Pembangunan Daerah Dimulai

Pemahaman terhadap teknologi mobil listrik dan kereta api, menurut dia, penting untuk mendukung efektivitas misi penyelamatan, karena keduanya memiliki karakteristik teknis dan risiko berbeda dibanding kendaraan konvensional.

"BPSDMPP Basarnas berkomitmen melahirkan personel SAR yang tidak hanya tangkas dan terampil, tetapi juga sigap dan cerdas dalam menghadapi kondisi darurat di lapangan," kata dia. dilansir dari Antara.

Basarnas

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau biasa dikenal sebagai BASARNAS, adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan (Search And Rescue / SAR).

Perubahan nama Badan SAR Nasional (BASARNAS) menjadi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan yang ditandatangani presiden Joko Widodo pada tanggal 6 September 2016.

Tugas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini