Lagi Asyik Melayani Tamu di Kos-Kosan, 27 Wanita Muda Tersangkut Kasus Prostitusi Online

Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur Djoko Purnomo, mengatakan pihaknya banyak mendapat laporan dari masyarakat terkait kamar kos yang kerap dijadikan tempat

Andi Ahmad S
Minggu, 01 Juni 2025 | 18:09 WIB
Lagi Asyik Melayani Tamu di Kos-Kosan, 27 Wanita Muda Tersangkut Kasus Prostitusi Online
Ilustrasi Puluhan perempuan yang terjaring razia. [Dok.Covesia.com]

Penyebab

Salah satu alasan utama untuk seorang pelacur untuk memasuki bisnis adalah daya tarik untuk mendapatkan uang secara cepat.
Dilansir dari Wikipedia, melaporkan bahwa pelacur kelas atas di Jakarta bisa mendapatkan Rp 15 juta–Rp 30 juta (USD 1.755–3.510) per bulan.

Rata-rata para pelacur ini mampu menghasilkan uang lebih dari Rp 3 juta untuk setiap sesi layanan mereka. Namun bagian terbesar dari jumlah mereka yang memasuki dunia prostitusi dengan alasan uang datang dari masyarakat kelas menengah dan keluarga miskin.

Penyebab utama lainnya adalah adanya pola pemaksaan dan penipuan, dimana para perempuan muda dari pedesaan dan kota-kota kecil ditawarkan peluang kerja di kota-kota besar.

Baca Juga:Wajib Tahu! Jam Malam Pelajar di Cianjur Berlaku, Ada Pembinaan di Barak Militer

Namun sesampainya dikota para perempuan ini diperkosa dan dipaksa untuk melacurkan diri sementara menghasilkan uang bagi mucikari mereka.

Sering pula para orang tua menawarkan anak-anak perempuan mereka kepada mucikari agar memperoleh uang. Berdasarkan laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO) bahwa sekitar 70 persen dari pelacur anak Indonesia dibawa oleh keluarga dekat atau teman-teman ke dalam dunia prostitusi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak