Aspirasi Diabaikan
![Aksi demonstrasi ratusan warga yang berujung pada penonaktifan Kepala Desa Firman Riansyah [TikTok]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/16/60913-aksi-demonstrasi-warga-bogor.jpg)
Warga merasa keluhan mereka soal layanan publik dan infrastruktur tidak pernah ditanggapi serius.
Kurang Transparan
Muncul isu soal kurangnya keterbukaan dalam pengelolaan program dan anggaran desa.
Baca Juga:BPD Sudah Ketok Palu, Kini Nasib Kades Bojong Kulur Jadi Bola Panas di Tangan Bupati Bogor
Gaya Kepemimpinan Jauh dari Warga
Sang kades dinilai sulit ditemui dan tidak merakyat, menciptakan jarak dengan masyarakat yang seharusnya ia layani.
4. Nasibnya Kini di Tangan Bupati Bogor
Meski BPD sudah memberi rekomendasi, prosesnya belum selesai. Status Firman Riansyah saat ini adalah "dinonaktifkan sementara".
Keputusan final untuk memberhentikannya secara permanen kini menjadi "bola panas" di tangan Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Baca Juga:Akar Pahit di Bojong Kulur, Mengungkap Kebijakan Kontroversial yang Picu Amuk Warga
Bupati harus menimbang rekomendasi BPD, aspirasi warga, serta aturan hukum yang berlaku sebelum mengambil keputusan akhir.
"Demikian kami sampaikan untuk mendapat pertimbangan Bapak Bupati Bogor demi terciptanya kondisi masyarakat Desa Bojong Kulur yang damai dan aman," tambah Yayat.
5. Warga Berjanji Akan Terus Mengawal
Perjuangan warga belum berhenti. Mereka sadar bahwa rekomendasi BPD bisa saja mandek di tingkat kabupaten. Oleh karena itu, massa berjanji akan terus memantau dan mengawal proses ini hingga tuntas.
"Sudah ada rekomendasi dari BPD yang dikeluarkan ya kita akan mengawal proses ini juga," tutup Ahmad Fauzi.
Ini adalah sinyal jelas kepada Pemkab Bogor bahwa warga Bojol Kulur tidak akan tinggal diam sampai tuntutan mereka benar-benar dikabulkan.