SuaraBogor.id - Rabu (14/9/2022) warga Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digemparkan dengan adanya bencana alam pergeseran tanah.
Ada tiga fakta bencana alam pergeseran tanah di Bojong Koneng, Bogor Tersebut.
1. Bencana Tepat di Bawah Rumah Prabowo Subianto
Bencana alam pergeseran tanah di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor terjadi di bawah rumah Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Baca Juga:Pemilik Lapangan Golf Bogor yang Disita BLBI Bantah Afiliasi dengan Besan Setnov
"Kira-kira 100 meter, tepat di bawahnya rumah Prabowo itu lokasi bencana," kata RW 09 Desa Bojong Koneng, Halim kepada Suarabogor.id, Kamis (15/9/2022).
Menurutnya, lokasi bencana di RW 09 dan RW 15 Desa Bojong Koneng itu tidak memutus akses ke rumah orang nomor satu di Partai Gerindra itu.
"Beda aksesnya, kalau ke rumah beliau aksesnya enggak ke sini,"paparnya.
2. Plt Bupati Bogor Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Pergeseran Tanah
Status tanggap darurat bencana pergeseran tanah ditetapkan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan di desa Bojongkoneng, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga:Berhasil Benamkan PSS Sleman di Pakansari, Persikabo Kembali ke Jalur Kemenangan
"Hari ini status tanggap daruratnya sudah saya tandatangani. Langkah ini kami ambil untuk memaksimalkan penanganan pasca-bencana," katanya mengutip dari Antara.
Iwan menyebutkan, status tanggap darurat bencana melalui Keputusan Bupati Nomor 360/19/Kep-TD/BPBD dapat menjadi dasar penanganan dari dampak yang ditimbulkan bencana pergeseran tanah.
"Perlu kita tetapkan Keputusan Bupati Bogor tentang penetapan status tanggap darurat bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng. Ini yang akan menjadi payung hukum kita untuk menangani bencana ini," kata Iwan.
3. 23 Bangunan dan Jalan Alami Kerusakan
Tim Reaksi Cepat dari BPBD Kabupaten Bogor telah mengevakuasi warga terdampak dan terancam. Mereka diungsikan sementara di rumah sanak saudara dengan dikoordinasikan oleh kepala desa dan camat.
Selanjutnya, pihaknya juga sedang mengkaji dampak dan kebutuhan warga di lokasi bencana. BPBD Kabupaten Bogor juga mulai menyalurkan bantuan seperti sembako, selimut dan lainnya.
"Kita juga akan memberikan sewa tempat tinggal sementara. Kalau ada yg rusak diperbaiki dan yang berbahaya direlokasi. Dengan payung hukum ini, kita bisa gunakan anggaran BTT untuk membantu warga terdampak," kata Iwan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko menyebutkan, pergeseran tanah yang terjadi sejak Rabu (14/9) siang itu menyebabkan kerusakan setidaknya 23 bangunan dan bagian jalan sepanjang satu kilometer.