Meski begitu, Rudy menegaskan bahwa para kepala desa tetap berada dalam tanggung jawabnya.
"Apa pun yang terjadi, mereka adalah anak buah saya. Maka, saya yang bertanggung jawab. Jika ada kesalahan, saya yang harus disalahkan," katanya.
Namun, meskipun Rudy dan Ade telah angkat bicara, masyarakat tetap tidak puas. Bahkan, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ikut memberikan komentar terkait kontroversi ini.
Wiwin akhirnya dipanggil untuk memberikan klarifikasi. Namun, karena aturan yang berlaku, ia hanya cukup meminta maaf tanpa ada pencopotan jabatan, yang semakin membuat masyarakat kecewa.
Baca Juga:Pemkab Bogor Umumkan Status Tanggap Darurat Bencana, Berlaku 14 Hari
Bencana Alam Menghantam di Awal Kepemimpinan

Saat kontroversi Wiwin mulai mereda, cobaan lain datang. Bencana alam bertubi-tubi melanda Kabupaten Bogor sejak akhir Februari hingga awal Maret 2025.
Wilayah timur Kabupaten Bogor menjadi sorotan Rudy Susmanto karena lokasinya yang dekat dengan kediaman Presiden RI, Prabowo Subianto. Salah satu kejadian paling parah adalah rusaknya jembatan Citeureup-Sukamakmur akibat luapan air dari Kali Cipicung.
Di saat yang sama, beredar video yang menunjukkan rombongan Presiden Prabowo terjebak banjir di wilayah Cijayanti, Kabupaten Bogor.
Sebagai mantan ajudan Prabowo, Rudy tentu merasa memiliki tanggung jawab besar atas insiden ini. Maka, di hari pertama puasa, ia langsung turun ke lokasi untuk mengidentifikasi penyebab banjir dan mencari solusi agar kejadian serupa tak terulang.
Baca Juga:Puncak Bogor Dikepung Banjir dan Longsor, Dedi Mulyadi Bakal Evaluasi Besar-besaran Tempat Wisata
Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menyatakan bahwa evaluasi segera dilakukan.