SuaraBogor.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti mengunjungi SDN Leuwibatu 02 dan 03 di Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat 2 Mei 2025.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa kunjungan tersebut menggantikan Presiden Prabowo Subianto yang batal mengunjungi sekolah di Pelosok Kabupaten Bogor itu.
Abdul Mu’ti menyempatkan untuk mengajar para siswa sebelum melakukan sambutan dan memberikan janji-janji kepada pihak SDN Leuwibatu 02 dan 03 .
Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti mengaku bahwa Presiden Prabowo Subianto berkomitmen dalam memaksimalkan standarisasi sekolah di Indonesia.
Baca Juga:Tangis Haru Warnai Pelepasan Perdana Jemaah Haji Bogor, Sastra Winara Beri Pesan Khusus
“Komitmen Presiden Prabowo adalah agar sekolah-sekolah di Indonesia memenuhi standar sarana dan prasarana yang layak. Ini akan terus dilakukan,” kata Abdul Mu’ti memaparkan komitmen Presiden Prabowo di bidang pendidikan.
Melihat kondisi SDN Leuwibatu 02 dan 03, Abdul Mu’ti berjanji akan membangunkan sekolah itu agar lebih layak dengan bangunan gedung dua lantai dengan dilengkapi fasilitas kelas cerdas, perpustakaan, toilet, serta kebutuhan dasar pendidikan lainnya.
Sementara itu, Kepala SDN Leuwibatu 02 dan 03, Sudrajat, mengungkapkan bahwa pembangunan ini sudah dinantikan selama puluhan tahun.
Sebab, kata dia, sekolah tersebut sudah memprihatinkan. Bahkan, kata dia, sekolah yang akan dibangun oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN ini pernah ambruk parah di tahun 90an.
“Kurang lebih 20 tahun, baru kali ini ada program pembangunan. Anak-anak harus olahraga ke lapangan yang jauhnya puluhan kilometer. Pernah ambruk pada tahun 1990, sekarang rusak berat,” kata Sudrajat menceritakan sekolahnya sudah menantikan pembangunan selama 20 tahun terakhir.
Baca Juga:Kisah Inspiratif, Calon Haji Berusia 100 Tahun Wujudkan Impian Setelah Menabung Sejak 1955
Sudrajat juga mengapresiasi upaya digitalisasi pendidikan yang dibawa pemerintah, meskipun diakuinya masih butuh waktu untuk beradaptasi.
“Hari ini baru pertama kali diberikan alat digital. Tapi guru-guru, insyaallah siap untuk belajar,” tuturnya merespon pemberian alat digital.
Dengan jumlah siswa dari dua sekolah itu mencapai 310 anak, ia berharap revitalisasi ini bisa membuka akses pendidikan yang lebih layak dan modern.
Meski menjadi kepala sekolah baru selama dua tahun, Sudrajat mengaku sudah terbiasa dengan tantangan geografis.
“Jarak dari rumah saya ke sekolah ini 40 kilometer. Tapi saya bawa enjoy saja, karena saya memang terbiasa tinggal di pegunungan,” ujarnya sambil tersenyum.
Kata dia, sebagian besar guru di sekolah ini berasal dari wilayah Leuwiliang dan Leuwisadeng, menambah semangat kolektif untuk memperjuangkan pendidikan di pelosok Bogor.
"Dengan revitalisasi sekolah dan digitalisasi yang mulai dijalankan, harapan baru tumbuh bagi para siswa SDN Leuwibatu 02 dan 03," tutupnya.
Profil singkat SDN Leuwibatu 02 dan SDN Leuwibatu 03:
SDN Leuwibatu 02
Terletak di Kampung Citeras, Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, SDN Leuwibatu 02 merupakan sekolah dasar negeri yang telah berdiri sejak 1967.
Sekolah ini memiliki akreditasi B dan menyelenggarakan pendidikan dengan kurikulum 2013. Dengan 6 ruang kelas, sekolah ini melayani sekitar 150 siswa dan didukung oleh 5 guru.
Fasilitas yang tersedia meliputi sumber listrik dari PLN dan sanitasi siswa, meskipun belum memiliki perpustakaan dan laboratorium.
SDN Leuwibatu 03
Berlokasi di Kampung Citeras RT 03/06, Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, SDN Leuwibatu 03 adalah sekolah dasar negeri dengan akreditasi B.
Sekolah ini memiliki 6 rombongan belajar yang dilayani oleh 7 guru, dengan total siswa sekitar 159. Namun, sekolah ini hanya memiliki 1 ruang kelas yang layak, sehingga proses belajar mengajar dilakukan dalam dua sesi, pagi dan siang.
Fasilitas lainnya termasuk sumber listrik dari PLN, namun belum tersedia perpustakaan, laboratorium, dan sanitasi siswa.
Kedua sekolah ini menjadi perhatian pemerintah dalam program revitalisasi sekolah yang dimulai pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025.
Program ini bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendidikan, termasuk pembangunan gedung dua lantai dan penyediaan sarana smart classroom.