Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan

Ketua TP PKK Kabupaten Bogor, Eva Marthiana, mengintruksikan kepada seluruh jajaran pengurus dan kader PKK, mulai dari tingkat desa hingga kecamatan, untuk menjaga etika.

Andi Ahmad S
Kamis, 18 September 2025 | 20:33 WIB
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bogor, Eva Marthiana [Antara]
Baca 10 detik
  • Ketua PKK Bogor mengimbau para kadernya untuk menjaga etika, menghindari sikap arogan, dan melayani masyarakat.
  • Arahan ini penting untuk membangun kepercayaan publik, mencegah konflik, serta menjaga citra baik organisasi.
  • Sebagai pelayan masyarakat, kader PKK wajib menjaga ucapan dan bertindak dengan rendah hati.

SuaraBogor.id - Sebuah arahan tegas dan lugas datang dari pucuk pimpinan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ketua TP PKK Kabupaten Bogor, Eva Marthiana, mengintruksikan kepada seluruh jajaran pengurus dan kader PKK, mulai dari tingkat desa hingga kecamatan, untuk menjaga etika dan sikap dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Tidak hanya itu saja, dia juga meminta agar para pengurus dan kader PKK lebih memperkuat satu sama lain, agar terciptanya rasa kebersamaan.

Karena kata dia, hal tersebut merupakan modal utama dalam membangun suatu wilayah.

Baca Juga:Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional

Eva pun juga meminta kepada seluruh pengurus dan PKK untuk menjaga ucapan, hindari sikap arogan, dan selalu ingat bahwa posisi pengurus dan kader PKK adalah sebagai pelayan masyarakat, bukan penguasa.

Arahan ini disampaikan sebagai pengingat akan jati diri dan fungsi utama organisasi yang menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan keluarga di tingkat akar rumput.

Dalam arahannya, dihubungi Suarabogor.id, Eva Marthiana, yang juga merupakan istri dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto ini menekankan pentingnya kecerdasan dalam berkomunikasi.

Menurut Eva Rudy Susmanto sapaan akrabnya, seorang kader PKK harus menjadi sosok yang menyejukkan, bukan malah memicu polemik atau menyinggung perasaan warga.

“Saya memberikan arahan kepada kader PKK di Kabupaten Bogor, mulai dari tingkat desa dan kecamatan, untuk mulai menjaga ucapannya. Jangan sembarangan, apalagi sampai bisa menyinggung masyarakat,” ujar Eva Marthiana, Kamis 18 September 2025.

Baca Juga:Hilang 12 Hari, Pencari Burung Ditemukan Tewas Terjepit Kayu Raksasa di Dasar Curug Seribu

Lebih dari itu, ia secara spesifik menyoroti bahaya dari sikap arogan. Kader PKK seringkali menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan program, bantuan, dan edukasi.

Posisi ini, jika tidak disikapi dengan rendah hati, bisa menimbulkan perasaan lebih tinggi dari masyarakat yang dilayani.

“Tidak boleh bertindak arogan, karena kita sebagai pelayan masyarakat,” tegasnya.

Peringatan ini menjadi relevan di tengah era digital, di mana ucapan atau tindakan seorang individu yang terafiliasi dengan organisasi bisa dengan cepat viral dan merusak citra lembaga secara keseluruhan.

Arahan dari Eva Marthiana bukan sekadar imbauan biasa. Ini adalah penegasan kembali filosofi dasar dari gerakan PKK.

Ada beberapa alasan mengapa pesan ini sangat krusial:

1. PKK adalah Ujung Tombak

Kader PKK adalah orang-orang yang berinteraksi langsung dengan warga setiap hari. Sikap dan tutur kata mereka adalah cerminan langsung dari wajah pemerintah di mata rakyat.

2. Membangun Kepercayaan Publik

Program pemerintah, sebagus apapun, akan sulit diterima jika "pembawa pesannya" bersikap tidak simpatik. Keramahan dan kerendahan hati adalah kunci untuk membangun kepercayaan.

3. Mencegah Konflik Horizontal

Ucapan yang menyinggung atau sikap yang arogan dapat dengan mudah memicu gesekan dan konflik di tingkat lokal, menghambat program-program pemberdayaan yang seharusnya berjalan.

4. Menjaga Marwah Organisasi

Di era media sosial, jejak digital adalah abadi. Satu kader yang bertindak tidak pantas bisa menjadi representasi negatif bagi ribuan kader lain yang sudah bekerja tulus.

Meskipun arahan ini ditujukan secara spesifik untuk pengurus dan kader PKK Kabupaten Bogor, pesannya bersifat universal dan menjadi sebuah refleksi penting bagi siapa saja yang bekerja di ranah pelayanan publik, baik itu aparat desa, ASN, hingga pejabat di tingkat yang lebih tinggi.

Inti dari pesan Eva Marthiana adalah sebuah pengingat bahwa kekuasaan atau posisi yang dipegang pada dasarnya adalah sebuah amanah untuk melayani, bukan untuk dilayani.

Kemampuan untuk mendengarkan, berempati, dan berkomunikasi dengan santun adalah kompetensi utama yang harus dimiliki setiap pelayan masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak