SuaraBogor.id - Setelah cuaca panas dan kemarau panjang melanda sejumlah wilayah, hujan mulai turun di beberapa daerah. Bagi umat Islam, turunnya hujan bukan sekadar fenomena alam, tapi juga momen penuh berkah yang dianjurkan untuk diiringi dengan doa.
Turunnya hujan dipercaya sebagai salah satu waktu mustajab untuk berdoa, di mana permohonan seorang hamba sangat mungkin dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh doa singkat yang dibaca saat hujan mulai turun.
Perlu diketahui, saat ini wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat seperti di Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea sedang turun hujan, setelah kemarau selama kurang lebih dua minggu.
Saat turun hujan, umat Muslim dianjurkan untuk membaca sebuah amalan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga:Musim Kemarau Panjang? Amalkan Doa Turun Hujan Ajaran Rasulullah SAW Ini
Berikut doa yang dianjurkan dilansir dari berbagai sumber:
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Latin: Allahumma shayyiban naafi’an
Artinya: Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat.
Doa ini diriwayatkan dalam hadits sahih oleh Imam Bukhari, yang menegaskan pentingnya mengharap hujan yang membawa kebaikan, bukan bencana.
Baca Juga:Doa Naik Pesawat 4 Agama dan Tips Nyaman Selama Penerbangan
Hujan sebagai Rahmat, Bukan Musibah
Dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Ahmad Zainal, menjelaskan bahwa hujan merupakan bentuk kasih sayang Allah yang membawa kehidupan bagi bumi.
“Islam mengajarkan kita untuk menyambut hujan dengan doa, karena hujan itu rahmat. Tapi kita juga boleh berdoa agar hujan yang turun tidak menimbulkan bahaya atau bencana,” katanya.
Dalam kesempatan tertentu, lanjutnya, Rasulullah juga mengajarkan doa jika hujan turun terlalu lebat atau menimbulkan kekhawatiran:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا
“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan langsung menimpa kami (jika berlebihan).”
Momen Terbaik untuk Memohon
Turunnya hujan adalah salah satu dari beberapa waktu-waktu istimewa untuk berdoa, selain saat sujud dalam salat, di waktu sepertiga malam, dan saat berbuka puasa.
“Saat hujan turun, jangan hanya fokus pada jas hujan dan payung. Gunakan juga waktu itu untuk berdoa. Siapa tahu Allah kabulkan hajat kita,” tutur Ustaz Zainal mengingatkan.
Masyarakat pun diimbau untuk menjaga adab ketika hujan turun, termasuk tidak mengeluh, menjaga lisan, dan tetap bersyukur atas nikmat air hujan yang menjadi sumber kehidupan.
“Mari kita sambut hujan dengan rasa syukur dan doa, bukan keluhan. Hujan membawa keberkahan jika disambut dengan hati yang bersih,” pungkasnya.
Doa Turun Hujan dalam Islam
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk berdoa saat terjadi kekeringan atau kemarau panjang. Berikut adalah doa yang dianjurkan untuk memohon turunnya hujan:
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا، مَرِيئًا، مَرِيعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ
“Allahumma asqinaa ghaythan mughītsan, mari'an, marī‘an, nāfi‘an ghayra ḍārrin, ‘ājilan ghayra ājil.”
Artinya: Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang menyegarkan, menyuburkan, membawa manfaat dan tidak membahayakan, segera dan tidak ditunda.
Menurut Ajaran Umat Muslim
Menurut tradisi kenabian Muslim , selama kekeringan berkepanjangan seorang pria datang kepada Muhammad ketika ia menyampaikan Khotbah (khotbah) shalat Jumat di masjid Al-Masjid an-Nabawi , untuk berdoa dan memohon agar hujan turun, karena manusia dan ternak dan kebun-kebun menderita kekurangan air, dan sebagai tanggapan, Muhammad mengangkat tangannya dalam Dua dan berdoa kepada Tuhan untuk hujan lebat.
Setelah permohonannya dijawab dengan hujan deras selama berhari-hari, Muhammad kembali berdoa kepada Tuhan agar hujan deras berhenti.
Pada kesempatan lain disebutkan bahwa Muhammad keluar dari masjid pada siang bolong menuju lapangan terbuka bersama jemaat imam besar, lalu berdoa memohon hujan, kemudian melaksanakan salat dua rakaat secara berjamaah sambil membaca Al-Fatihah dengan suara keras, seperti yang dilakukannya pada salat Jumat.