Penting Diketahui, bahwa Antasida tidak menyembuhkan luka atau peradangan di kerongkongan. Ia hanya meredakan gejala sesaat. Jika Anda perlu mengonsumsinya lebih dari dua kali seminggu, itu pertanda Anda butuh 'pasukan' yang lebih kuat.
Garda Kedua H2 Blocker, Sang Pengendali Produksi
Jika Antasida adalah pemadam kebakaran, H2 Blocker (Penghambat Histamin 2) adalah manajer pabrik. Tugasnya bukan memadamkan api, melainkan mengurangi produksi "bahan bakar" apinya.
Cara Kerja
Baca Juga:Waspada! Kram Setiap Hari Bukan Sekadar Lelah Biasa, Bisa Jadi Alarm 5 Kondisi Ini
Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung. Efeknya tidak secepat Antasida, biasanya butuh waktu sekitar satu jam, tetapi daya tahannya jauh lebih lama (bisa sampai 12 jam).
Kapan Digunakan
Cocok untuk Anda yang mengalami gejala asam lambung lebih dari dua kali seminggu. Bisa juga diminum sebelum makan untuk mencegah gejala muncul.
Contoh
Obat dengan kandungan seperti Cimetidine atau Famotidine.
Baca Juga:Wajah Kusam dan Berjerawat? Cowok Wajib Tahu 5 Langkah Dasar Skincare Ini Biar Muka Bening
Penting Diketahui: Meskipun lebih kuat dari Antasida, H2 Blocker mungkin tidak cukup ampuh untuk kasus GERD yang sudah kronis atau parah.
Perbandingan 3 Jenis Obat Asam Lambung. Kolom: Jenis Obat (Antasida, H2 Blocker, PPI), Cara Kerja (Menetralkan Asam, Mengurangi Produksi, Memblokir Pompa Asam), Kapan Digunakan (Serangan Ringan, Gejala Sedang, GERD Kronis), Kecepatan Reaksi (Cepat, Sedang, Lambat tapi Tahan Lama).)
Pasukan Khusus
PPI, Senjata Pamungkas untuk GERD Kronis
Proton Pump Inhibitor (PPI) adalah pasukan elite atau senjata pamungkas dalam perang melawan asam lambung. Ini adalah jenis obat yang paling kuat dan paling efektif untuk kasus GERD yang parah dan kronis.
Cara Kerja